MAKALAH
TEORI DAN TINGKATAN TEORI KEPERAWATAN
Disusun Oleh:
AHMAD
MUTIUDDIN 1020183114
BAGAS
ABDUL GHONI 1020183147
MOHAMMAD
NUR ADITYA 1020183122
CINTANA
OLIVIA BELLA 1020183127
NIKEN
DWI PURBOWATI 1020183119
NABILA
CHOIRUNNISA 1020183135
MELLY
KUSUMAWATI 1020183148
IMROATUS
SHOLEKHAH 1020183120
RAHMA
SALSABELLA 1020183137
RIA
AGUSTINA 1020183125
STIKES
MUHAMMADIYAH KUDUS
TAHUN
AKADEMIK 2018/2019
BAB
I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model
konsep dalam keperawatan, sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti
aplikasi dari struktur keperawatan itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk
mengaplikasikan ilmu yang pernah didapat ditempat mereka bekerja dalam batas
kewenangan sebagai seorang perawat
Strukrut hirarki ilmu keperawatan dibedakan atas 4
komponen dari ilmu keperawatan menurut tingkat abstraksinya. Hirarki terdiri
dari komponen disusundari yang paling abstark sampai yang paling konkrit dalam
urutan sebagai berikut; metaparadigma, filosofi, model konseptual dan
teori-teori (Fawcett, 1997,2000). Grand theory mengidentifikasi teori-teori
yang abstrak, practice teori yang paling konkrit dan middle range diantara
grand teori dan practice teori.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. METAPARADIGMA
Merupakan sebuah pandangan yang umum dari suatu disiplin
ilmu yang dijadikan sebagai pedoman untuk mengidefikasi fenomena dengan cara
unik (McEwen & Wls, 2011). Dalam
(Masters, 2014) disebutkan bahwa metaparadigma dalam keperawatan terdiri
manusia, lingkungan, kesehatan, dan keperawatan yang kemudian menjadi acuan
dalam perumusan suatu model konseptual.
B.
FILOSOFI
Teori mengutamakan fokus pada lingkungan dalam
penerapannya. Walaupun secara pernyataan tidak pernah menyebutkan lingkungan.
Ia menggambarkan lingukungan dengan mendefinisikan tentang ventilasi,
kehangatan, cahaya / penerangan, makanan, kebersihan, dan suara. Nightingale
tidak secara khusus membedakan lingkungan pasien dengan aspek fisik,
psikologis, dan sosial, tetapi dari tulisan-tulisan yang ada, ia memberi
penekanan pada lingkungan fisik. Lingkungan sehat dilihat dalam situasi rumah
sakit, rumah tinggal dan kondisi fisik pemukiman. Lima komponen penting
lingkungan yang sehat menurut Nightiangale meliputi udara bersih, air bersih,
pembuangan air yang efesien, kebersihan ruangan dan pencahayaan.
Sedangkan secara umum filosofi keperawatan adalah pedoman
dan pegangan dalam sikap dan tingkah laku dalam melaksanakan praktek
keperawatan terhadap klien dalam rentang sehat-sakit. Dengan konsep yang
mendasari keperawatan diantaranya : manusia, kesehatan, lingkungan, dan
keperawatan.
C.
GRAND THEORY
Didefinisikan sebagai teori yang memiliki cakupan yang
luas, kurang abstrak dibanding model konseptual tetapi tersusun atas
konsep-konsep umum yang relatif abstrak, sulit untuk dibuat definisi
operasionalnya dan hubungannya tidak dapat diuji secara empiris. Grand teori
menegaskan fokus global dengan board perspective dari praktik keperawatan dan
pandangan keperawatan yang berbeda terhadap sebuah fenomena keperawatan
(Fawcett & DeSanto-Madeya,2012)
D.
MIDDLE RANGE THEORY
Middle
Range Theory dikemukakan oleh sosiolog amerika Robert Merton dalam ‘Social theory and Sosial structure’(1957) untuk
menghubungkan pemisah diantara hipotesis-hipotesis terbatas dari studi
empirisme dan teori-teori besar yang abstram. Menurut Higgins&Moore
(2004) sejarah perkembangan dan middle theory termasuk baru dalam ilmu
keperawatan. Sama halnya dengan grand
theory, middle-range theory menjelaskan mengenai dunia empiris dalam
keperawatan, tetapi hal itu lebih spesifik dan sedikit formal dibandingan grand theory yang lebih abstrak. Teori
ini dapat dikatakan sebagai teori yang tidak abstrak dan berisi aplikasi
praktik secara terinci dan sebagai suatu bukti bukti teoritis tentang aplikasi
dan hasil.
E.
PRACTICE THEORY/MICRO THEORY
Practice theory lebih spesifik dan
jelas cakupannya dibanding middle
range theory, teori pada level ini juga didefinisikan juga sebagai prescriptive theory, situations-spesific
theory, dan micro theory. Practice theory menetukan
tindakan atau intervensi keperawatan yang cocok untuk mencapai tujuan tertentu,
fokus pada fenomena keperawatan yang spesifik dengan memberikan arahan langsung
pada praktek keperawatan dan mempunyai pernyataan teoritis yang jelas,
hipotesis dengan menguraikan kejelasan fenomone. Practice
theory menyediakan kerangka
kerja untuk intervensi keperawatan dan memprediksi hasil dan efek dari praktek
keperawatan itu sendiri (Peterson & Bredow, 2004).
Practice theory berkembang
dari middle range theory, pengalaman
praktik keperawatan dan uji empiris. Pengalaman praktik klinis perawat dapat
menjadi sumber utama untuk pengembangan practice
theory keperawatan. Kedalaman dan kompleksitas teori keperawatan
digambarkan dan dijelaskan melalui apresiasi secara mendalam terhadap fenomena
keperawatan dan hubungan antara aspek pada situasi keperawatan (McKenna, 1997).
Contoh Practice theory yaitu bonding attachment theory, therapeutic
touch, exercise as selfcare, caring for patient with chronic skin disease,
quality of care, dll (Peterson & Bredow, 2004).
Secara ringkas,
tingkatan pengembangan teori dapat dijelaskan sebagai berikut :
Philosophical theory
|
Ø Falsafah keperawatan
merupakan karya awal yang mendahului era teori.
Ø Falsafah berkontribusi
umtuk pengetahuan keperawatan dengan memberikan arahan untuk disiplin dan
membentuk dasar untuk keilmuan professional, yang mengarah kepada pemahaman
teoritis baru.
|
Grand theory
|
Ø Cakupannya luas dan
kompleks.
Ø Membutuhkan penelitian
yang spesifik sebelum dapat sepenuhnya di ujicobakan
Ø Tidak memberikan
panduan terhadap intervensi keperawatan yang spesifik, namun memberikan
kerangka kerja struktural dan ide yang abstrak.
|
Middle range theory
|
Ø Cakupannya lebih
terbatas dan kurang abstrak
Ø Menjelaskan fenomena
spesifik atau konsep dan mencerminkan praktek keperawatan
|
Practice Theory
|
Ø Lebih tidak abstrak,
lebih spesifik dan cakupannya lebih sempit di bandingkan dengan middle range
theory. Berorientasi pada suatu tindakan nyata untuk
tujuan yang spesifik.
Ø Fokus kepada fenomena keperawatan
spesifik yang mencerminkan praktek klinis dan hanya terbatas kepada populasi
atau bagian dari situasi pada teori.
|
F. PRACTICE THEORY/ MICRO RANGE THEORY
Practice theory adalah teori
yang sudah dapat diaplikasikan langsung atau dipraktekkan dengan pasien
atau dapat diuji secara empiris. Mikro range theory sedikit lebih
formal dan lebih bersifat sementara dalam tingkat teori. Ini juga lebih
bersifat membatasi dalam waktu dan lingkup atau penerapannya.
Bagaimanapun, pendekatan micro range theory tidak dapat dinilai untuk peneliti
dan praktisioner sebagaiman mereka bekerja menggambarkan, mengorganisasi, dan
menguji ide – ide mereka. Dickkhoff & James ( 1968 ) menyatakan
praktis teori diperlukan dalam keperawatan karena keperawatan adalah suatu
profesi dimana selalu beorientasi kepada tindakan untuk mencapai
tujuan. Menurut mereka teori ini berorientasi pada tujuan dan mempunyai
elemen penting :
1.
isi tujuan dispesifikkan sebagai arahan untuk aktivitas
2.
menjelaskan bahwa aktivitas dilakukan untuk merealisasikan isi
tujuan
Im & Mellis ( 1999 ) menyatakan ada beberapa hal yang
membedakan antara teori praktis dengan grand theory atau middle range
theory :
1. abstraksi level yang paling
bawah
2. refleksi fenomena keperawatan
secara spesifik
3. konteks
4. kesiapan dalam praktek dan
penelitian keperawatan
5. refleksi perbedaan dalam
fenomena keperawatan
6. batasan umum
F.
MICRO RANGE THEORY
Micro Range Theory adalah teori yang sudah dapat
diaplikasikan secara langsung atau dipraktekkan dengan pasien atau dapat diuji
secara empiris. Micro Range Theory sedikit lebih formal dan lebih bersifat
sementara dalam tingkat teori. Ini juga lebih bersifat sementara dalam waktu
dan lingkup atau penerapannya. Bagaimanapun, pendekatan micro range theory
tidak dapat dinilai untuk peneliti dan praktisioner sebagaimana mereka bekerja
menggambarkan, mengorganisasi, dan menguji ide-ide mereka. Dickkhoff&James
(1968) menyatakan praktis teori diperlukan dalam keperawatan karena keperawatan
adalah suatu profesi dimana selalu beorientasi kepada tindakan untuk mencapai
tujuan. Menurut mereka teori ini mereka teori ini berorientasi pada tujuan dan mempunyai
elemen penting :
1. Isi tujuan dispesifikkan sebagai arahan untuk aktivitas
2. Menjelaskan bahwa aktivitas dilakukan untuk merealisasikan isi tujuan Im & Mellis (1999) menyatakan ada beberapa
hal yang membedakan antara teori praktis dengan grand theory atau middle
range theory :
1. Abstraksi level yang paling bawah
2. Refleksi fenomena keperawatan secara spesifik
3. Konteks
4. Kesiapan dalam praktek dan penelitian keperawatan
5. Refleksi perbedaan dalam fenomena keperawatan
6. Batasan umum
BAB
III
PENUTUP
Demikianlah yang
dapat disampaikan mengenai materi yang
menjadi bahasan dalam makalah ini, tentumya banyak kekurangan dan kelemahan
karena terbatasnya pengetahuan kurangnya rujukan atau referensi yang kami
peroleh hubungannya dengan makalah ini penulis banyak berharap kepada para
pembaca yang budiman memberikan kritik saran yang membangun kepada kami demi
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis.
DAFTAR
PUSTAKA
Yuldensia Avelina dan
Rendhut dalam E-jurnal keperawatan mengenai konsep dan teori
https://emanuela523.wordpress.com/2015/11/16/tingkatan-teori-dalam-keperawatan-science-in-nursing
Sumber :
http://rsudpurihusada.inhilkab.go.id/teori-keperawatan
No comments:
Post a Comment