Pages

Tuesday, 29 October 2019

Hubungan Paradigma dan Teori Keperawatan


MAKALAH
HUBUNGAN PARADIGMA DAN TEORI KEPERAWATAN


Disusun Oleh:
Venna Arzik Khumaidah        (1020183156)
Fairudzal Diana                      (1020183123)
Dina Aulia Fitria                     (1020183108)
Dian Anggreini Rahmawati    (1020183142)
Diana Iga Safitri                      (1020183140)
Febriana Wulandari                 (1020183141)
Nailul Filiah                             (1020183146)
Wahyuningsih                          (1020183139)
M Gatot Rizaldi                       (1020183151)
Dwi Wijayanti                         (1020183161)
Dinda Ayu Natasya Wilona     (1020183111)
 

Program Studi: Falsafah dan Teori Keperawatan
STIKes Muhammadiyah Kudus Tahun 2018/2019
Jalan Ganesha l Purwosari Kudus Email:sekretariat@stikesmuhkudus.ac.id




KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Perkembangan Hubungan Paradigma dan Teori Keperawatan.
Makalah ini telah kami susun secara maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai sumber sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada berbagai sumber yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari itu semua, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami menerima sagala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat mempperbaiki makalah ini.
Demikian, semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide/ gagasan yang menambah kekayaan intelektual bangsa.


Kudus, 21 Oktober 2018
Kelompok 3






DAFTAR ISI
1.     KATA PENGANTAR…………………………….2
2.     DAFTAR ISI............................................................................ 3
3.     BAB I PENDAHULUAN......................................................... 4
3.1.Latar Belakang............................................................................................ 4
     3.2. Rumusan masalah........................................................................................ 4
     3.3. Tujuan.......................................................................................................... 4
     3.4. Manfaat....................................................................................................... 4
4.  BAB II PEMBAHASAN.......................................................... 5
     4.1. Pengertian Paradigma Keperawatan............................................................ 5
     4.2. Paradigma Keperawatan: Manusia.............................................................. 5
     4.3. Paradigma Keperawatan Sehat.................................................................... 8
     4.4. Paradigma Keperawatan: Lingkungan........................................................ 10
     4.5. Paradigma Keperawatan: Keperawatan...................................................... 11
     4.6. Keterkaitan antaraManusia, Sehat, Lingkungan, dan Keperawatan........... 12
5.  BAB III PENUTUP.................................................................. 14
     5.1. Kesimpulan.................................................................................................. 14
     5.2. Saran............................................................................................................ 14
6.  DAFTAR PUSTAKA.............................................................. 15





BAB I 
PENDAHULUAN


3.1.  Latar Belakang
      keperawatan sebagai bagian integral pelayanan kesehatan merupakan suatu bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain,mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah mengikuti perkembangan zaman. Demikian juga dengan pelayanan keperawatan di Indonesia, kedepan diharapkan harus mampu memberikan pelayanan kepada masyarakat secara professional sesuai dengan tuntutan kebutuhan masyarakat secara teknologi bidang kesehatan yang senantiasa berkembang. Pelaksanaan asuhan keperawatan disebagian besar rumah sakit Indonesia umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses keperawatan.
Didalam dunia keperawatan, masyarakat secara umum masih memandang profesi keperawatan sebagai profesi keperawatansebagai profesi asistensi dokter atau pekerja social yang sifatnya membantu orang sakit atas intruksi-intruksi dokter bahkan dikalangan praktisi perawatpun kadang-kadang masih memiliki pandangan yang tidak utuh terhadap profesinya sendiri, hal ini dapat dilihat dari beberapa pelayanan kesehatan, pelayanan keperawatan masih bersifat vocasional belum sepenuhnya beralih ke pelayanan yang professional.
Untuk itulah paradigm dalam keperawatan sangat membantu masyarakat secara umum maupun perawat khususnya dalam menyikapi dan menyelesaikan berbagai persoalan yang melingkupi profesi keperawatan seperti aspek pendidikan dan pelayanan keperawatan, praktik keperawatan, praktik keperawatan dan organisasi profesi

     3.2.Rumusan masalah
1.      Apa yang dimaksud paradigm keperawatan?
2.      Apa saja bagian-bagian dalam paradigm keperawatan?
3.      Apa saja perilaku klasifikasi kesehatan?

3.3.Tujuan
1.      Untuk mengetahui lebih dalam tentang paradigm keperawatan.
2.      Menjelaskan tentang bagian-bagian yang terdapat dalam pembahasan paradigm keperawatan.
3.      Untuk mendiskripsikan klasifikasi perilaku kesehatan

3.4.Manfaat
1.      Menambah wawasan tentang hubungan paradigma dan teori keperawatan




BAB II 
PEMBAHASAN

4.1. Pengertian Paradigma Keperawatan
Paradigma keperawatan merupakan suatu pandangan global yang dianut oleh mayoritas kelompok ilmiah(keperawatan) atau menghubungkan berbagai teori yang membentuk suatu susunan yang mengatur hubungan diantara teori, guna mengembangkan model konseptual dan teori-teori keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan.
Paradigma menurut para ahli:
1.     Masterman (1970) Paradigma keperawatan adalah pandangan Fundamental tentang persoalan dalam suatu cabang ilmu pengetahuan.
2. Gaffar(1997) Paradigma keperawatan adalah cara pandang yang mendasar atau cara Kita melihat,memikirkan,memberi makna, menyikapi dan memilih tindakan terhadap berbagai fenomena yang ada dalam keperawatan.

4.2. Paradigma Keperawatan: Manusia
Manusia dalam konsep paradigma keperawatan, dipandag sebagai individu yang utuh dan kompleks (makhluk holistik) yang terdiri dari bio-psiko-sosio-spiritual. Manusia bertindak atau berperilaku secara verbal dan nonverbal, kadang-kadang dalam situasi tertentu, manusia dalam memenuhi kebutuhannya membutuhkan pertolongan, dan akan mengalami distres jika mereka tidak dapat melakukannya. Hal ini dijadikan dasar pernyataan bahwa perawat profesional harus berhubungan dengan seseorang yang tidak dapat menolong dirinya dalam memenuhi kebutuhannya.
1.      Manusia sebagai makhluk bio, memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
Terdiri atas sekumpulan organ tubuh yang semuanya mempunyai fungsi yang terintegrasi dan mempunyai tugas masing-masing, tetapi tetap bergantug pada orang lain dalam menjalankan tugasnya.
a)      Berkembang biak melaui jalan pembuahan, hamil, melahirkan bayi yang kemudian tumbuh dan berkembang menjadi remaja, dewasa, menua, dan akhirnya meninggal.
b)      Mempertahankan kelangsungan hidup, manusia mempunyai kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Kebutuhan dasar ang paling utama adalah keyakinan kepada tuhan, kebutuhan biologis, dan fisiologis seperti oksigen, air, makanan, eliminasi dan lainnya.

2.    Manusia sebagai makhluk psiko, mempunyai sifat-sifat yang tidak dimiliki oleh makhluk lain.manusia mempunyai kemampuan berfikir, kesadaran pribadi, dan kata hati (perasaan). Selain itu, manusia juga merupakan makhluk dinamis yang dapat berubah dari waktu kewaktu dan bertindak atas motif tertentu untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.
3.        Manusia sebagai sosial, manusia tidak bisa lepas dari orang lain dan selalu berinteraksi dengan orang lain. Sifat atau ciri manusia sebagai makhluk sosial akan terbentuk selama manusia bergaul dengan manusia lain. Memiliki kepentingan dengan orang lain, mengabdi pada kepentingan sosial, dan tidak dapat terlepas dari lingkungannya, terutama lingkungan sosial. Faktor lingkungan sosial dapat berpengaruh terhadap derajat kesehatan baik individu maupun masyarakat.
4.            Manusia sebagai makhluk spiritual, manusia mempunyai hubungan dengan kekuatan diluar dirinya seperti hubungan dengan Tuhannya, dan mempunyai keyakinan dalam kehidupannya. Keyakinan yang dimiliki seeorang akan berpengaruh terhadap perilakunya. Misalnya, pada individu yang mempunyai keyakinan bahwa penyakit disebabkan oleh pengaruh “ roh jahat “. Ketika orang tersebut sakit, upaya pertolongan pertama yang dilakukan adalah mendatangi dukun. Mengingat besarnya pengaruh keyakinan terhadap kehidupan seseorang, perawat harus memotivasi pasien untuk senantiasa memelihara kesehatannya.

Kebuhan manusia
Menurut Abraham Maslow, kebutuhan dasar manusia dapat digolongkan menjadi 5 tingkat kebutuhan (five hierarchy of need) yaitu
1.      Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhan primer yang menjadi syarat dasar bagi kelangsungan hidup manusia guna memelihara homeostasis tubuh. Kebutuhan fisologis ini mutlak harus terpenuhi, jika tidak, dapat berpengaruh terhadap kebutuhan lainnya. kebutuhan fisiologis tersebut, meliputi: oksigen, air, makanan, eliminasi, istirahat dan tidur, penanganan nyeri, pengaturan suhu tubuh, seksual dan lain lain.
2.      Kebutuhan keselamatan dan keamanan
Kebutuhan akan keselamtan adalah kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya fisik. Kebutuhan akan keamanan terkait dengan konteks fisiologis dan hubungan interpersonal. Keamanan fisiologis berkaitan dengan sesuatu yang mengancam tubuh dan kehidupan seseorang. Keamanan interpersonal bergantung pada banyak faktor, seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan mengontrol masalah, kemampuan memahami tingkah laku yang konsisten dengan orang lain, serta kemampuan memahami orang orang disekitarnya dan dilingkungannya.
3.      Kebutuhan cinta dan dicintai
kebutuhan cinta adalah kebutuhan dasar yang menggambarkan emosi seseorang. Kebutuhan ini merupakan suatu dorongan saat seseorang berkeinginan menjalin hubugan yang efektif atau hubngan emosional dengan oranglain. Dorongan ini akan terus menekan seseorang sedemikian rupa sehingga ia akan berupaya semaksimal mungkin untuk mendapatkan perasaan saling mencintai dan memiliki tersebut. Kebutuhan untuk dicintai atau memiiki adalah keinginan untuk berteman, bersahabat, atau bersama-sama atau beraktivitas. Ini merupakan identitas dan prestise untuk seseorang. Kebutuhan dimiliki sangat penting, artinya bagi seseorang yang ingin mendapatkan pengakuan. Kebutuhan dicintai dan mencintai meliputi kebutuhan untuk memberi dan menerima cinta serta kasih sayang, menjalani peran yang memuaskan, serta diperlakukan dengan baik.
4.      Kebutuhan harga diri
Penghargaan terhadap diri sering merujuk pada penghormatan diri, dan pengakuan diri. Untuk mencapai penghargaan diri, seorang harus menghargai apa yang telah dilakukannya dan apa yang dilakukannya, serta meyakini bahwa dirinya benar dibutuhkan dan berguna. Harga diri yang sehat dan stabil tumbuh dari penghargaan yang wajar atau sehat dari orang lain, bukan karena keturunan, ketenaran, atau sanjungan yang hampa. Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan sebagai perawat dalam memenuhi harga diri pasien. Pertama, setiap pasien membutuhkan pengakuan dari orang lain. Karenanya, setiap tindakan yang anda akan lakukan harus dikomunikasi terlebih dahulu pada pasien. Selain itu, anda juga perlu memberikan penghargaan atas kemajuan dan kerjasama pasien, sekecil apapun hasilnya. Kedua, dalam berinteraksi bersama pasien, anda harus menunjukkan profesionalismedn menempatkan pasien sebagai guru, sebab anda harus belajar dari setiap kasus dan karakteristik yang ada pada pasien.
5.      Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan aktualisasi diri adalah tingkat kebutuhan yang paling tinggi menurut Maslow dan Kalish. Aktualisasi diri adalah kemampuan seseorang untuk mengatur diri dan atonominya sendiri, serta bebas dari tekanan luar. Lebih dari itu, aktualisasi diri merupakan hasil dari kematangan diri. Berdasarkan teori Abraham Maslow aktualisasi diri, pada asumsi dasar bahwa manusia pada hakikatnya memiliki nilai intrinsik berupa kebaikan. Dari sinilah manusia memiliki peluang untuk mengembangkan dirinya. Dalam proses perkembangannya manusia dihadapkan pada dua pilihan bebas  yakni pilihan untuk maju atau piliha untuk mundur. Pilihan-pilihan ini akan menentukan arah perjalanan hidup manusia, apakah mendekati atau menjauhi kesuksesan mencapai aktualisasi diri. Seseorang yang telah mencapai aktualisasi diri akan memiliki kepribadian yang berbeda dengan orang lain pada umumnya.

4.3.         Paradigma Keperawatan Sehat
Paradigma berasal dari kata Yunani “Paradigma”, yang berarti misalnya, contoh dan template atau model, yang berasal dari kata kerja “Paradeiknumi”, yang berarti untuk menampilkan, untuk menyediakan dan akan terekspose. “Para” berarti “bersama” dan “dekat”, sedangkan “deiknumi” berarti untuk menunjukkan.
Di dalam paradigma keperawatan, terdapat 3 paradigma utama dalam profesi keperawatan yaitu:
1.      Empirisme
2.      Interpretative
3.      Teori social krisis
Pada setiap paradigma memiliki prinsip yang unik, berkontribusi terhadap profesi, disiplin keperawatan dengan cara yang berbeda, menginformasikan pengembangan, dan implementasi teori keperawatan yang menghubungkan teori keperawatan dan praktik. Paradigm keperawatan menentukan tujuan dan batas-batas seperti pondasi bangunan. Bagaimana kita berpikir dan memberikan alas an untuk pengalaman manusia dapat membantu kita dalam membuat paradigma. Dalam keperawatan, paradigma ini didasarkan pada berbagi nilai dan prasangka kunci konsep, seperti:
1.      Manusia
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan satu kesatuan yang utuh dan unik yang mencerminkan tiga komponen yaitu body, mind, dan spirit yang saling berpengaruh. Manusia dalam konsep paradigma keperawatan, dipandang sebagai individu yang utuh dan kompleks yang terdiri dari bio-psiko-sosio-spiritual. Manusia dalam keperawatan menjadi sasaran pelayanan keperawatan yang disebut klien mencakup individu, keluarga, kelompok, dan komunitas yang selalu dapat berubah untuk mencaai keseimbangan terhadap lingkungan di sekitarnya melalui proses adaptasi. Hal ini dijadikan dasar pernyataan bahwa perawat professional harus berhubungan dengan manusia yang tidak dapat menolong dirinya dalam memenuhi kebutuhan. Kebutuhan pada tingkat yang lebih rendah harus relative terpuaskan sebelum orang menyadari atau dimotivasi oleh kebutuhan yang jenjangnya lebih tinggi.
2.      Kesehatan lingkungan
Lingkungan adalah factor yang dapat memengaruhi ksehatan manusia. Lingkungan dalam keperawatan mencakup lingkungan internal dan eksternal. Lingkungan internal adalah lingkungan yang berasal dari dalam manusia itu sendiri, seperti factor enetik, jenis kelamin, psikologis/emosi , dan predisposisi terhadap penyakit serta factor perilaku. Sedangkan factor eksternal adalah lingkungan di sekitar manusia tersebut seperti lingkungan fisik, biologis, social, cultural (budaya), dan spiritual. Manusia sebagai makhluk social selalu berinteraksi dengan lingkungan secara dinamis dan mempunyai kemampuan merespon terhadap lingkungn yang akan memengaruhi derajat kesehatannya dan dapat mencapai tingkat pemenuhan kebutuhan dasar secara optimal.
3.      Dan Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk layanan kesehatan professional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan. Lingkup keperawatan meliputi pelayanan kesehatan promotif/promosi kesehatan, pelayanan kesehatan preventif/kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan atau penyakit, member asuhan keperawatan pada orang yang tidak mempunyai kemampuan dalam pemenuhan kebutuhan dasar
Dalam paradigm sehat dapat diartikan sebagai keadaan sejahtera fisik, mental, social dan idak hanya terbebas dari enyakit atau kelemahan. Setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomi. Sehat ditentukan oleh kemampuan indivisu, keluarga, kelompok, komunitas untuk membeuat tujuan yang realistic serta kemampuan untuk menggerakkan energy serta sumber-sumber yang tersedia dalam mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Sehat dilihat dari berbagai tingkat yaitu tingkat individu, keluarga, komunias, dan tingkat msyarakat. Factor yang meemngaruhi status kesehatan seseorang yaitu perkembangan, social cultural, pengalaman masa lalu, dan keturunan, dan lingkungan.

4.4.         Paradigma Keperawatan: Lingkungan
Lingkungan adalah unsur keempat dalam paradigma lingkungan, diartikan agregata dari seluruh kondisi dari pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisme. Secara umum, lingkungan dibedakan menjadi dua, yaitu lingkungan fisik dan lingkungan nonfisik.
a.       Lingkungan fisik, yaitu lingkungan alamiah yang terdapat di sekitar manusia. Lingkungan fisik ini meliputi banyak hal seperti cuaca, musim, keadaan geografis, struktur geologis, dan lain-lain.
b.    Lingkungan nonfisik, yaitu lingkungan yang muncul akibat adanya interaksi antarmanusia. Lingkungan nonfisik ini meliputi sosial-budaya, norma, nilai, adat istiadat, dan lain-lain.
Description: D:\Screenshot_2018-10-19-14-33-49-014_com.android.browser.png


















Agens merupakan faktor yang dapat menyebabkan prnyakit, seperti faktor biologis, kimiawi, mekanis, dan psikologis. Penjamu (hospes) adalah semua faktor yang terdapat pada diri manusia yang dapat memengaruhi timbulnya penyakit, serta perjalanan suatu penyakit . Faktor tersebut antara lain, status perkawinan, mekanisme pertahanan tubuh, umur, jenis kelamin, keturunan, pekerjaan, kebiasaan hidup, dan sebagainya.

4.5.         Paradigma Keperawatan: Keperawatan

Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan profesional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan. Layanan ini berbentuk layanan bio-psiko-sosio-spiritual komprehensif yang ditujukan bagi individu,keluarga,kelompok,dan masyarakat,baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia (Lokakarya Keperawatan nasional,1983). Berdasarkan konsep keperawatan di atas,dapat ditarik beberapa hal yang merupakan hakikat/prinsip dari keperawatan, antara lain :
1.      keperawatan adalah bagian yang tidak terpisahkan dari profesi kesehatan lain didalam memberikan layanan kesehatan kepada klien. Segabagai bagian integral dari layanan kesehatanm kedudukan perawat dengan profesi kesehatan lainya(mis,,dokter) adalah sama, yakni sebagai mitra.ini juga harus di iringi dengan pengakuan dan penghormatan terhadap prfesi perawat. Kita tahu bahwa profesi kesehatan yang terbanyak jumlahnya dan terdepan dalam memberikan pelayanan kesehatan adalah perawat. Karenanya, profesi keperawatan tidak bisa dipisahkan dari sistem kesehatan.
2.      Keperawtan mempunyai beberapa tujuan,antara lain memberi bantuan yang paripurna dan efektif kepada klien serta memenuhi kebutuhan dasar manusia (KDM) kien.
3.      Fungsi utama perawat adalah membantu klien (dari level individu hingga masyarakat),baik dalam kondisi sakit maupun sehat, guna mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui layanan keperawatan. Layanan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik,mental,dan keterbatasanpengetahuan serta kurangnya kemauan untuk dapat melaksanakan kegiatan kehidupa sehari-hari secara mandiri.
4.      Intervensi keperawatan dilakukan dalam upaya meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit, menyembuhkan, serta memelihara kesehatan melalui upaya promotif,preventif,kuratif, dan rehabilitatif sesuai wewenang,tanggung jawab, etika profesi keperawatan yang memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup sehat dan produktif.
Prinsip – prinsip keperawatan tersebut menunjukkan bahwa profesi keperawatan memegang peranan yang penting dalam sistem kesehatan nasioanal.

4.6.  Keterkaitan antaraManusia, Sehat, Lingkungan, dan Keperawatan
Berdasarkan batasan perilaku dari Skiner tersebut, maka perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang (organisme) terhadap stimulus objek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan dan minuman, serta lingkungan. dari batasan ini, perilaku kesehatan dapat diklasifikasikan sebagai berikut :.
1.      Perilaku pemeliharaan kesehatan (health maintanance).
Adalah perilaku atau usaha-usaha seseorang untuk memelihara atau menjaga kesehatan agar tidak sakit dan usaha untuk penyembuhan bilamana sakit. oleh sebab itu perilaku pemeliharaan kesehatan ini terdiri dari tiga aspek.
a)      Perilaku pencegahan penyakit, dan penyembuhan penyakit bila sakit, serta pemulihan     kesehatan bilamana telah sembuh dari penyakit.
b)      Perilaku peningkatan kesehatan, apabila seseorang dalam keadaan sehat. perlu dijelaskan di sini, bahwa kesehatan itu sangat dinamis dan relatif, maka dari itu orang yang sehatpun perlu diupayakan supaya mencapai tingkat kesehatan yang seoptimal mungkin.
c)      Perilaku gizi (makanan dan minuman). makanan dan minuman dapat memelihara dan meningkatkan kesehatan seseorang, tetapi sebaliknya makanan dan minuman dapat menjadi penyebab menurunnya kesehatan seseorang, bahkan dapat mendatangkan penyakit. hal ini sangat tergantung pada perilaku orang terhadap makanan dan minuman tersebut.
2.      Perilaku pencarian dan penggunaan sistem atau fasilitas pelayanan kesehatan, atau sering disebut perilaku pencairan pengobatan (health seeking behavior).
Perilaku ini adalah menyangkut upaya atau tindakan seseorang pada saat menderita penyakit dan atau kecelakaan. tindakan atau perilaku ini dimulai dari mengobati sendiri (self treatment) sampai mencari pengobatan ke luar negeri.
-          Perilaku kesehatan lingkungan
Adalah bagaimana seseorang merespons lingkungan, baik lingkungan fisik maupun sosial budaya, dan sebagainya. sehingga lingkungan tersebut tidak mempengaruhi kesehatannya. dengan perkataan lain, bagaimana seseorang mengelola lingkungannya sehingga tidak mengganggu kesehatannya sendiri, keluarga, dan masyarakatnya.
      Seorang ahli lain (Becker, 1979 : 214) membuat klasifikasi l ain tentang perilaku kesehatan ini.
-          Perilaku hidup sehat
     Adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya.







BAB III 
PENUTUP


   5.1. Kesimpulan
Paradigma keperawatan merupakan suatu pandangan global yang dianut oleh mayoritas kelompok ilmiah (keperawatan) atau menghubungkan berbagai teori yang membentuk suatu susunan yang mengatur hubungan diantara teori, guna mengembangkan model konseptual dan teori-teori keperawatan sebagai kerangka kerja keperawatan. Pada setiap paradigma memiliki prinsip yang unik, berkontribusi terhadap profesi, disiplin keperawatan dengan cara yang berbeda, menginformasikan pengembangan, dan implementasi teori keperawatan yang menghubungkan teori keperawatan dan praktik.  Manusia dalam konsep paradigma keperawatan, dipandag sebagai individu yang utuh dan kompleks (makhluk holistik) yang terdiri dari bio-psiko-sosio-spiritual. Lingkungan adalah unsur keempat dalam paradigma lingkungan, diartikan agregata dari seluruh kondisi dari pengaruh luar yang mempengaruhi kehidupan dan perkembangan suatu organisme. Keperawatan merupakan suatu bentuk layanan kesehatan profesional yang merupakan bagian integral dari layanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan. Layanan ini berbentuk layanan bio-psiko-sosio-spiritual komprehensif yang ditujukan bagi individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat, baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh proses kehidupan manusia. Prinsip – prinsip keperawatan tersebut menunjukkan bahwa profesi keperawatan memegang peranan yang penting dalam sistem kesehatan nasioanal.

   5.2. Saran
      Kita sebagai perawat harus memiliki kompeten dan professional dalam menjalankan profesi kita. Mengembangkan paradigma keperawatan merupakan suatu yang harus diterapkan agar dapat mengembangkan ilmu keperawatan dibidang kesehatan. Kita sebagai perawat harus memiliki pengetahuan yang tinggi, karena perawat bukan hanya sebagai pelayan kesehatan tetapi juga menjadi pendidik, pengasuh, dan pemberi informasi yang akurat. Sesuai dengan perannya, kita harus mengutamakan paradigma keperawatan.




DAFTAR PUSTAKA


-          slideshare._kemenkes/kb-2-43234346
-          Budiono, Sumirah. 2016. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: Bumi Medika
-          Febriana, Diva Viya. 2017. Konsep Dasar Keperawatan. Yogyakarta: Nealthy
-          Geraldine Rebeiro, Leanne Jack,Natashia Scully, Damian Wilson. 2015. Keperawatan Dasar Manual Keterampilan Klinis. Indonesia: Elsevier Singapore
-          Asmadi.2005.KONSEP DASAR KEPERAWATAN.Jakarta:EGC.
-          Budiono & Pertami, Sumirah Budi.2015.KONSEP DASAR KEPERAWATAN.Bandung.BUMI MEDIKA.
-          Asmadi.2005.KONSEP DASAR KEPERAWATAN.Jakarta:EGC.
-          Budiono & Pertami, Sumirah Budi.2015.KONSEP DASAR
-          Buku Paket Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Bagi Pekarya Kesehatan, Pusdiknakes, Depkes RI, Jakarta 1986


No comments:

Post a Comment